Jumat, 28 Oktober 2011

perpaduan antara tradisi lokal hindu budha islam di indonesia


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmRN0AFWYTinlvbavsv5-IGYOHUcBLZA8Ks2muo1_3aOSPAg0_LQ48C4rHS2M7M0PwHc3-ZAGW6ngfeZQ6tQrVA0FWscauGjG6ChU_Hohj0EbZB0UDYwXVcFfTmDHPJ2xws8TqGCywvqOV/s200/Sekaten.jpg
Sebelum datangnya pengaruh Hindu–Buddha dan Islam, masyarakat Indonesia telah mengenal kehidupan religius yang dijadikan pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam kehidupannya. Hampir setiap kegiatan selalu dilandasi dengan upacara religius, baik dalam kegiatan mata pencaharian, adat istiadat perkawinan, tata cara penguburan, selamatan-selamatan (Jawa=slametan), maupun dalam kehidupan lainnya. Mereka patuh menjalankan pranata-pranata yang berbau religius dan magis tersebut karena mereka beranggapan bahwa apabila terjadi pelanggaran akan mendapatkan kutukan dari arwah nenek moyang yang dampaknya akan mendatangkan bencana terhadap warga masyarakatnya.

Tradisi kehidupan religius ini semula bentuknya masih sangat sederhana (sebelum pengaruh Hindu–Buddha merupakan tradisi lokal) sehingga ketika penga- ruh Hindu–Buddha masuk ke Indonesia, tradisi-tradisi lokal ini tidak musnah melainkan justru makin berkembang. Hal ini dikerenakan pengaruh Hindu–Buddha juga menyesuaikan dengan kehidupan masyarakat setempat, hanya saja cara-cara dan upacara religusnya bersumberkan pada ajaran Hindu–Buddha.
Demikian juga ketika pengaruh Islam masuk juga ikut mewarnai kehidupan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia. Segala aktivitas kehidupan masyarakat yang menganut agama Islam, bersumber pada ajaran agama Islam. Dengan demikian dari masa Purba sampai dengan masuknya pengaruh Islam, kehidupan tradisi-tradisi tersebut masih tetap berlangsung dan mendapat tempat sendiri-sendiri di kalangan masyarakat sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat kepercayaan masyarakat yang bersangkutan. Bentuk-bentuk perpaduan antara tradisi lokal, Hindu–Buddha, dan Islam di dalam kehidupan masyarakat, antara lain sebagai berikut.

1. Pertunjukan Wayang

Salah satu bentuk tradisi warisan nenek moyang kita ialah pertunjukan wa- yang yang mampu bertahan berabad-abad lamanya dan mengalami perubahan serta perkembangan sampai dengan bentuknya yang sekarang. Fungsi pertun- jukan wayang sepanjang perjalanan sejarahnya tidaklah tetap dan bergantung pada kebutuhan tuntutan.
Pertunjukan wayang pada mulanya merupakan upacara pemujaan arwah nenek moyang. Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk maka pertunjukan wayang mengalami perkembangan. Pertunjukan wayang kemudian banyak
menyadur dari pengaruh Hindu-Buddha dengan mengambil cerita dari Mahabarata dan Ramayana. Ketika pengaruh Islam masuk, pertunjukan wayang makin berkembang dan ber- sumberkan pada ajaran agama Is- lam. Para Wali Sanga, khusus Sunan Kalijaga menggunakan pertunjukan wayang sebagai media dakwah. Jadi, pertunjukan wayang di sam- ping sebagai sarana pendidikan, komunikasi, dan hiburan rakyat juga digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Bahkan, sampai zaman modern sekarang ini dengan berbagai peralatan yang canggih, pertunjukan wayang masih tetap eksis sebagai sarana pendidikan, hiburan, dan komunikasi yang efektif untuk menunjang pem- bangunan.

2. Tradisi Garebeg dan Sekaten

Garebeg atau anggerebeg berarti pengawalan terhadap seorang pembesar yang penting, seperti seorang raja. Pada upacara tersebut Raja Yogyakarta dan RajaSurakarta menampakkan diri di Sitinggil dan dikelilingi oleh pengikut- pengikutnya (kerabat-kerabatnya) yang berada di Pagelaran untuk memberikan penghormatan kepada penguasa.
Upacara Gerebeg dilakukan tiga kali setiap tahun oleh Keraton Yogayakarta dan Keraton Surakarta, yaitu pada hari kelahiran Nabi Muhammad saw. (Gerebeg Maulud) pada tanggal 12 Maulud), hari raya Idul Fitri (Gerebeg Pasa) pada tanggal 1 Syawal dan hari raya Idul Adha (Gerebeg Besar) pada tanggal 10
Besar.Dari tiga Garebeg tersebut yang terbesar ialah Garebeg Maulud yang kemudian dirangkaikan dengan Se- katen.
a. Garebeg Maulud adalah pesta
yang diadakan untuk memperi- ngati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. pada tanggal 12
Rabiul Awal. Dalam hal ini ada
tiga macam perayaan, yakni, Sekaten (pasar malam), upacara Sekaten itu sendiri, dan Garebeg Maulud.

b. Perayaan Sekaten adalah perayaan yang berbentuk pasar malam yang biasanya berlangsung selama 1–2 minggu, bahkan 1 bulan sebelum upacara Gerebeg Maulud dilaksanakan.
Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia
Bidang Budaya
Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi. Sedangkan masuknya agama Islam ke Indonesia, Islam menggunakan bahasa Arab. Hal itu membuat perbendaharaan kata di Indonesia ini semakin banyak.
Buktinya terdapat banyak bahasa yang di adopsi dari bahasa sansakerta dan bahasa arab, di samping itu juga terdapat suatu kampung atau desa yang di dalamnya terdapat suatu ras tertentu seperti ras Arab dan Cina.
Bidang Sosial
System masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan profesi, setelah agama Hindu-Budha masuk, system kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan masuknya agama Islam sytem kasta mulai menghilang, meskipun sekarang masih bisa kita jumpai pada masyaakat tertentu.
Sebagai bukti tradisi Hindu-Budha telah mempengaruhi Tradisi lokal bisa kita jumpai di Pulau Bali yang masih menggunakan sistem kasta.
Bidang System Pemerintahan
Dulu system pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku yang menggunakan system Primus Interpares ( nomer satu dintara sesamanya). Sedangkan dalam Hindu-Budha system pemrintahannya berupa kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja. Tetapi di dalam Islam nama Raja diganti dengan sebutan Sultan.
Sebagai buktinya di banten tepatnya di daerah Baduy Dalam penduduknya di pimpin oleh seorang Kepala Suku dan pada jaman dulu banyak kerajaan-kerajan yang berdiri di Nusantara ini yang menggunakan system pemerintahan yang di pimpin oleh seorang Raja, setelah Islam masuk dan menyebar sngat luas Raja di gantikan dengan Sebutan Sultan seperti halnya Sultan Hassanudin di Banten.
Bidang Seni Sastra
Sastra di Indonesia baru mengenal sastra lisan, misalnya sastra ritual ( doa atau rapal ) dan non ritual ( nyanyian rakyat dan peribahasa ). Setelah datangnya Hindu-Budha, Indonesia mengenal sastra tembang dan irama kidung. Pada saat Islam masuk cerita tersebut hanya diubah dan bahasanya ditambah kosakata Arab.
Sebagai buktinya dalam cerita-cerita wayang yang di adopsi dari kitab-kitab Hindu telah diubah oleh para Wali pada jamannya untuk media sarana penyebaran keagamaan.
Pernikahan
Akulturasi antara budaya Lokal dan Hindu-Budha terlihat dalam pengadaan sesajen ketika Upacara Pernikahan berlangsung. Setelah Islam masuk upacaranya di awali dengan membaca akad nikah antara kedua mempelai.
Pemakaman
Prosesi pemakaman yang sesuai dengan ajaran Islam hanya diwajiban untuk mensucikan janazah, mengkafani dan menguburkannya. Tetapi karena adanya akulturasi, misalnya setelah hari kematian adanya hari-hari pringatan selamatan atau acara tahlilan yang berisi
pembacaan Zikir dan Tahlil. Juga pemberian nisan yang merupakan warisan kebudayaan prasejarah.
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah di jelaskan di atas, sebagai beberapa contoh kecil dari akibat perpaduan antara tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam. Hindu-Budha jaman dulu dan Islam pada saat ini berkembang sangat pesat di Indonesia, itu membuktikan sifat Bangsa Indonesia yang terbuka dan ramah memberi peluang untuk bergaul dengan Bangsa lain yang akibatnya membuat Bangsa Indonesia ini kaya akan Bahasa dan Budaya. Tradisi Budaya yang beragam dan berbeda dengan yang lainnya itu bisa menjadi cirihas atau identitas Bangsa Indonesia di mata Dunia. Berbeda di sini dalam artian tidak ada yang sama karena Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia telah sangat melekat kuat dari generasi ke genarasi yang menjadikan secara sadar maupun tidak sadar telah terjadi kolaborasi ( pencampuran ) Tradisi budaya Lokal, Hindu-Budha dan Islam. Tidak bisa di pungkiri Tradisi yang telah melekat dan terus menerus di turunkan secara generation tidak akan mudah hilang di kikis jaman dan waktu, buktinya kita semua masih bisa melihat tradisi budaya peninggalan nenek moyang ( leluhur ) yang masih di jalani secara turun temurun saat ini. Jadi inilah cirihas Bangsa Indonesia dan inilah identitas Bangsa Indonesia yang patut kita hargai dan kita jaga keutuhan dan nilai-nilai luhurnya. Karena martabat suatu Bangsa bisa dilihat atau di nilai dari Budaya Bangsanya.

Jumat, 19 Agustus 2011

Sejarah Sepak Bola


By Yunan Shalimow on December 15, 2008
Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “.
Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

Resensi Buku Harry Potter


IDENTITAS BUKU
Judul buku : Harry Potter dan Batu Bertuah (Harry Potter and The Sorcerer Stone)
Pengarang : J.K. Rowling
Penerjemah : Listiani Srisani
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2000
Tebal : 384 halaman
Diresensi oleh Ruthadaning Inayati
SINOPSIS
“Anak yang Bertahan Hidup”
Harry berhasil selamat dari pembunuhan yang akan dilakukan musuh orang tuanya, Lord Voldemort. Padahal umurnya baru 1 tahun.
Harry tinggal di rumah paman dan bibinya di Privet Drive no. 13 selama 11 tahun. Namun slama itu Harry belum pernah diperlakukan layak oleh paman dan bibinya. Mereka punya anak bernama Dudley-yang super duper besar-Dudley pun sama seperti kedua orang tuanya.

Hingga suatu hari, kejadian ajaib mendatanginya. Seorang manusia setengah raksasa tiba-tiba mendatanginya dan mengatakan bahwa Harry seorang penyihir. Sontak saja paman dan bibinya kaget bukan main. Bagaimana mungkin rahasia yang mereka jaga selama 11 tahun terungkap begitu saja kalau Harry Potter adalah seorang penyihir. Singkatnya, Harry dibawa dan diperkenalkan dengan sebuah sekolah sihir bernama Hogwarts dan segala komunitas sihir yang selama ini bersembunyi. Dari sini petualangan Harry Potter “Anak yang Bertahan Hidup” dimulai
Di tahun pertamanya di Hogwarts, Harry telah banyak dikenal. Ia juga selain berbakat sihir, juga bakat mengendarai sapu terbang sehingga ia dipilih menjadi seorang seeker di sebuah olahraga bernama Quidditch. Selain itu Harry punya 2 orang sahabat, Ronald Weasley dan Hermione Granger. Ron seorang yg konyol dan lucu. Sedangkan Hermione memiliki kecerdasan yang luar biasa. Merekalah yang membantu Harry Potter dalam petualangannya.
Harry di akhir tahun ajaran pertamanya, berhasil tahu bahwa ada seseorang yang ingin mencuri “SORCERER STONE”, batu bertuah, yang disembunyikan di Hogwarts. Air yang dihasilkan batu itu bisa membuat peminumnya berumur panjang. Itulah yang diincar Voldemort, musuh yang telah membunuh kedua orang tua Harry. Namun, Harry, Ron dan Hermione bisa menggagal rencananya. Harry nyaris saja kehilangan jiwanya ketika tiba-tiba bekas lukanya begitu sakit saat berhadapan dengan Voldemort yang merasuki tubuh Quirrel. Harry nyaris tak tertolong jika saja Dumbledore, kepala sekolahnya, tidak datang disaat yang tepat.
KELEBIHAN
  • Alur cerita menarik dan berurutan
  • Bahasa yang digunakan sederhana dan lugas sehingga pembaca tidak akan merasa bosan
  • Penokohan yang unik, tokoh antagonis dan protagonis digambarkan dengan baik dan jelas
  • Klimaks dan antiklimaks yang bagus membuat pembaca merasa puas dengan akhir cerita.
  • Konflik-konflik cerita yang disajikan mampu membuat pembaca penasaran.
  • Diselingi dengan humor-humor dan kejadian-kejadian lucu membuat pembaca tidak mudah bosan dengan alur cerita.
KEKURANGAN
  • Desain kover yang kurang menarik dan bahan kertas kurang bagus.
  • Terlalu banyak tokoh-tokoh sampingan yang muncul membuat pembaca sulit mengingat nama tokoh tersebut.
KEBERMANFAATAN
  • Bacaan yang menarik bagi pembaca yang menyukai cerita misteri dan imajinasi.
  • Memberi amanat agar tidak mudah berburuk sangka pada orang lain.
  • Menggambarkan tentang persahabatan manis yang terjalin antara Harry Potter, Ronald Weasley dan Hermione Granger sehingga pembaca diharapkan mampu mencontoh sifat mereka